Satu-satunya sistem yang diwariskan Nabi Muhammad saw. adalah khilafah. Rasulullah tidak pernah mewariskan kepada generasi berikutnya demokrasi, federasi, atau yang lainnya.
Sistem khalifah, dipelihara dan dijaga oleh generasi Islam sejak para sahabat hingga khilafah runtuh. Pada 28 Rajjab 1322 H, atau 4 Maret 1924 M. Dunia Islam, mencapai masa keemasan karena menerapkan syari'ah Islam secara khafah dalam naungan khilafah. Barat pun belajar ke khilafah.
Sejarahwan dunia Will Durant mengakui keemasan khilafah tersebut. Dalam bukunya, Story of Civilization ia menulis : "Para khilafah telah memberikan keamanan, kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka".
Sayangnya kejayaan itu hilang, ketika khilafah runtuh. Namun, khilafah akan kembali bangkit dan memimpin dunia. Nabi SAW. bersabda : Ada kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya kemudian ada kekhalifahan berdasarkan tuntunan Nabi, maka dengan kehendak Allah, ia pun akan tetap ada, lalu Dia mencabutnya, jika Dia berkehendak mencabutnya. Kemudian ada penguasa yang zalim, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada penguasa diktator, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian akan ada khilafah berdasarkan tuntunan Nabi. Lalu, beliau pun diam" (Musnad Imam Ahmad (V/273)).